FUNGSI
PERUSAHAAN
A.KEGIATAN PEMASARAN
Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan. Menurut American Marketing Association 1960, Pemsaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Sedangkan Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: pemasaran adalah Suatu proses sosial, dimana individudan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Segmentasi
Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatuproduk tidaklah homogen,
akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen.
Target
Pemasaran adalah kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin
menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama
adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada
tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik
dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan
datang.
Penempatan
produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan
menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk
adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan
tertentu diingatan konsumen.
Marketing
mix merupakan
kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu
dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam
melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar
memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat
mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program
pemasaran secara efektif.
Pengantar Bisnis
V-1
V
5.1. PERSONALIA
Organisasi merupakan wahana untuk
mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian
tujuan ini dapat dilaksanakan
dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian
fungsi adalah tugas-tugas yang
dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas
yang lain.
Sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi
tersebut , diperlukan personalia-personalia yang
diberi wewenang, tanggung jawab
dan pertanggungjawaban.
Jenis-jenis Personalia
:
1). Tenaga Eksekutif
adalah yang mempunyai dua tugas
pokok ialah mengambil berbagai keputusan
dan melaksanakan fungsi organik
manajemen : merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan , mengkoordinir dan
mengawasi.
2). Tenaga Operatif
adalah merupakan tenaga terampil,
yang menguasai bidang pekerjaannya,
sehingga setiap tugas yang
dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan
baik.
Tenaga operatif ditinjau dari
kemampuan melaksanakannya di bagi menjadi 3
golongan :
a. Tenaga terampil (skilled
labor)
b. Tenaga setengah terampil (semi
killed labor)
c. Tenaga tidak terampil
(unskilled labor)
Sumber tenaga
kerja :
1). Dari dalam perusahaan
2). Teman-teman para karyawan
3). Lembaga penempatan tenaga
kerja
4). Lembaga Pendidikan
5). Masyarakat Umum
Seleksi Tenaga
Kerja :
1). Penentuan Jenis (Kualitas)
Tenaga Kerja
Penentuan prasyarat yang harus
dipenuhi a.l. :
a. Batas minimum-maksimum usia
b. Pendidikan minimal yang
dimiliki
c. Pengalaman kerja yang telah
diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimiliki
e. Keterampilan lain yang
dimiliki
f. Pengetahuan-pengetahuan
lainnya
Pengantar Bisnis
V-2
g. dsb.
2). Penentuan Jumlah Tenaga
Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja,
meliputi dua hal pokok yakni :
a. Analisa beban kerja
b. Analisa tenaga kerja untuk
menghitung jumlah tenaga kerja yang
sesungguhnya dapat tersedia pada
satu periode tertentu.
3). Proses Seleksi
Mengadakan seleksi pada umumnya,
tahap-tahapnya sbb :
a. Pengisian formulir atau
pernyotiran lamaran-lamaran yang masuk
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test
Psycho-test meliputi 5 hal yaitu
:
(1) aptitude test - menguji sikap
seseorang
(2) achievement test - menguji
bakat seseorang
(3) interest tesdt - menguji
minat seseorang
(4) personality test - menguji
kepribadian seseorang
(5) IQ test (intelegensia quotient)
- menguji kecakapan seseorang
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian referensi
f. Pengujian kesehatan
g. Masa orientasi
Pengembangan
Karyawan
Pada dasarnya, terdapat 2 metode
pengembangan karyawan :
1). Dilaksanakan di dalam dan
oleh perusahaan sendiri
2) Dilaksanakan di luar
perusahaan dan oleh lembaga lain.
Kompensasi
adalah imbalan jasa yang
diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh
perusahaan kepada para karyawan
atas konstribusi tenaganya yang telah diberikan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat upah :
1). Pasar tenaga kerja
2). Tingkat upah yang berlaku di
daerah yang bersangkutan
3). Tingkat keahlian yang
diperlukan
4). Situasi laba perusahaan
5). Peraturan pemerintah
Metode
Pengupahan
1). Sistem Upah Waktu
adalah menetapkan upah
berdasarkan tanggung jawab yang dipikulnya kepada
karyawan .
Pengantar Bisnis
V-3
2). Sistem Upah Prestasi,
Potongan
adalah sistem upah berdasarkan
atas prestasi pekerja atau per unit produk yang
diselesaikan.
3). Upah Borongan
adalah sistem upah berdasarkan
penetapan pekerkjkaan tertentu yang harus
diselesaikan dalan jangka eaktu
tertentu.
Bila buruh lambat menyelesaikan
pekerjaan dari waktu yang telah ditetapkan,
upah yang dibayarkan tetap sesuai
dengan aturan.
4). Sistem Upah Premi
Premi adalah hadiah/bonus yang
diberikan kepada karyawan karena berkat
pekerjaan yang ia lakukan telah
memberikan suatu keuntunga kepada perusahaan.
Hubungan
Perburuhan
adalah hubungan antara karyawan
dan manajemen.
Perjanjian Kerja
Bersama (PKB)
adalah perjanjian kerja bersama
antara buruh dengan manajemen perusahaan yang
meliputi hak-haka dan kewajiban
buruh maupun pengusaha.
Hak-Hak Buruh
Materi-materi buruh yang dapat
ducantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama a.l.:
1). Besarnya gaji/upah minimal
yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2). Tunjangan-tunjangan yang
harus diterima
3). Hak untuk mendapatkan
santunana kecelakaan di tempat kerja
4). Hak untuk mendapatkan promosi
dengan sistem penilaian yang adil
5). Hak untuk meningkatkan
ketrampilan dan pengetahuan melalui program training
yang diberikan oleh perusahaan.
6). Mendapatkan pesangon bila ia
dipecat atau dikeluarkan atas kemauan sendiri
7). Besarnya pesangon.
Kewajiban Buruh
Buruh dituntut oleh pihak
pengusaha untuk melaksanakan kewajibannya a.l.:
1). Datang bekerja tepat pada
waktunya
2). Menjaga ketertiban dan
suasana kerja serasi
3). Berusaha meningkatkan
produktivitas
4). Mengikuti peraturan yang
ditetapkan oleh perusahaan, mematuhi tata waktu kerja
5). Berusaha untuk selalu dapat
melakukan pengehmatan untuk menekan biaya
produksi
6). Menyumbangkan gagasan-gagasan
yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya
usaha dan penekanan biaya
produksi
7). Bekerja sesuai yang
digambarkan dalam deskripsi jabatan.
Pengantar Bisnis
V-4
Hak Pengusaha
hak-hak pengusaha yang dapat
dimasukkan sebagai materi pembuatan PKB a.l.:
1). Hak untuk mengevaluasi kerja
karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
2). Hak menentukan/memilih
/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan
3). Hak untuk menegur/mengerahkan
, bila terdapat karyawan yang dipandang
bertindak menyimpang sehingga
merugikan perusahaan.
4). Hak memberi promosi dan
devisi kepada karyawan
5). Hak untuk memecat , sesuai
dengam prosedur yang berlaku.
Kewajiban
Pengusaha
Sedangkan kewajiban pengusaha
a.l.:
1). Memberikan semua hak karyawan
yang telah disepakati bersama, gaji, promosi,
santunan, jaminan-jaminan,dsb.
2). Memperlakukan semua karyawan
secara adil
3). Memberikan
fasilitas-fasilitas kepada karyawan , tempat ivbadah, sekolah,
rekreasi, dsb.
Macam-Macam
Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat 3 macam
perjanjian kerja bersama yaitu ;
1). Closed shop agreement
Perjanjian kerja yang hanya
berlaku bagi pekerja /buruh , yang telah tergabung
menjadi anggota serikat
(persatuan). Jadi pengusaha hanya boleh memperkerjakan
para anggota serikat buruh saja.
2). Union shop
agreement
Persetujuan ini mengharuskan
kepeda para pekerja untuk menjadi anggota serikat
dalam periode waktu tertentu
sesudah mereka bekerja
3). Open shop
agreement
Persetujuan ini memberikan
kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau
tidak anggota serikat.
Konflik
Konflik dalam hubungan kerja
biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah
pihak antara buruh dan pengusaha
terganggu.
Terdapat 3 macam cara pemecahan
konflik dengan menggunakan perantara yakni :
1). Konsiliasi
Menunjukan suatu usaha untuk
mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh
dengan pengusaha, untuk membahas
dan menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi.
Konsilator, sebagai pendamai,
tidak mempunyai wewenang apapun dalam
mencapai persetujuan tersebut.
2). Mediasi
Pihak ketiga bertindak sebagai
mediator hanya berwenang untuk memberikan
saran-saran kepada kedua belah
pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
3). Arbitrasi
Pengantar Bisnis
V-5
Keputusan-keputusan yang diambil
oleh arbitrator (pelerai) , bersifat mengikat
kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.
B.KEGIATAN PRODUKSI
PENGERTIAN
DAN PROSES PRODUKSI
I.
1.
Pengertian Proses Produksi
Proses
diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses
juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah
kegunaan (Utility) suatu
barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara,
metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat
kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
I.
1.
Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai
macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya
terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan
proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat
dari arus atau flow bahan
mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi
terus-menerus (Continous processes) dan
proses produksi terputus-putus (Intermettent
processes).
Perusahaan
menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat
urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir.
Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang
pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu
berubah (Ahyari, 2002).
Penentuan
tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah
produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3)
peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan
cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang
paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari
berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
1.
1.
Proses produksi terus-menerus
Proses
produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk
dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam
proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki
karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis
produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
1.
1.
Proses produksi terputus-putus
Produk
diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam
proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat
sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses,
sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
1.
1.
Proses produksi campuran
Proses
produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan
terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
Persediaan
Bahan Baku
1.
Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.
Pengendalian
persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan
fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila
perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan
biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost” (dana dapat ditanamkan
dalam investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan tidak
mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena
kekurangan bahan.
Istilah
persediaan (Inventory)
adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau
sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan
permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi
persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir,
bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi
bagian keluaran produk perusahaan.
Fungsi-fungsi
persediaan antara lain (Handoko, 2002) :
I.
1.
1.
1.
1.
Fungsi Decoupling
Fungsi
persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal
sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi
diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan.
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat
diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation
Stock.
I.
1.
1.
1.
1.
Fungsi Economis Lot
Sizing
Persediaan
berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli
sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan
penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan
sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih
besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan
(biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).
I.
1.
1.
1.
1.
Fungsi Antisipasi
Persediaan
berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi
ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang.
Persediaan ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.
Persediaan
ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara
pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas
(Handoko, 2002):
1.
1.
Persediaan bahan mentah (raw
materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan
ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh
perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
2.
Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan
barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari
perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.
3.
Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan
barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses
produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu
diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
4.
Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan
barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen barang jadi.
5.
Persedian barang jadi (finished
goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses
atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada
pelanggan.
1.
Peranan Persediaan
Pada
dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan
yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang
serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain
berguna untuk:
1.
1.
Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan
yang dibutuhkan perusahaan.
2.
Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga
dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
3.
Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
4.
Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
5.
Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
6.
Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau
penjualannya.
Persediaan
sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan
antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya
kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk
melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat
dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999).
1.
Arti Penting Persediaan
Produk Jadi
Setiap
perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat
persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk
meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi
kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang
disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang
ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam
menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999).
Fluktuasi
permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat
sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya
persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai
persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya
sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999).
Tingkat
Produksi Optimal
Tingkat
produksi optimal atau Economic
Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan
(Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan
jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total
biaya persediaan atau total inventori
cost (TIC) minimum.
Metode
EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1.
1.
1.
§
1.
i.
1.
Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih
besar dari tingkat permintaan.
2.
Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah
sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.
Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q
(EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
1.
Penentuan Volume Produksi
yang Optimal dengan Metode
Economic Production Quantity (EPQ)
Persediaan
produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya
permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume
produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan
pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode Economic
Production Quantity (EPQ). Metode EPQ
dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam
artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Menurut
Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sebagai berikut:
I.
1.
1.
1.
1.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah
persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan
rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Menurut
Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan
sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi
sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya
mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi dan
sebagainya.
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar
apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
1.
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan,
pemanas atau pendingin)
2.
Biaya modal (opportunity cost of
capital)
3.
Biaya keusangan
4.
Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.
Biaya asuransi persediaan
6.
Biaya pajak persediaan
7.
Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.
Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua
jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya
persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya
penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin
banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan
semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat
persediaan semakin besar atau sebaliknya.
C.KEGIATAN PEMBELANJAAN
I. Pengertian
Pembelanjaan
dalam artian luas (business finances) atau menajemen keuangan (Financial
management), sedangkan dalam artian sempit adalah aktivitas yg hanya
bersangkutan dengan usaha dan tujuannya mendapatkan dana saja atau sering
dinamakan pembelanjaan pasif atau pendanaan (Financing).
Menurut
Bambang Riyanto definisi manajemen keuangan adalah suatu usaha
menyangkut bagaimana mendapatkan dana, menggunakan dana, dan bagaimana laba
perusahaan yg akan didistribusikan.
Menurut
J. L. Massie definisi
manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang bertanggung jawab
untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk sebuah operasi yang
efektif dan efisien.
Tujuan
dari pembelanjaan perusahaan yaitu:
- Mendapatkan dan menaikkan
tambahan dana perusahaan
- Menggunakan dana secara
efisien
- Mendistribusikan laba
perusahaan kepada yg berhak
II. Penggunaan Dana
Sebagai
manajer keuangan harus berusaha untuk menggunakan secara efisien demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Penggunaan
dana dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1. Dana jangka pendek, bersifat
sementara seperti kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan.
2. Dana jangka panjang, bersifat
permanen seperti pemberian pinjaman dan investasi aktiva tetap (termasuk tanah,
bangunan dan peralatan) dan penilaiannya.
Rentabilitas
adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari sejumlah modal yg
digunakan. Semakin tinggi rentabilitas maka kemampuan perusahaan tinggi,
berarti rentabilitas yg tinggi mencerminkan efisien perusahaan yg dicapai baik.
Faktor
terjadinya penurunan/peningkatan rentabilitas ekonomis perusahaan adalah
1. Usaha yg dipilih
Akan
mempengaruhi keuntungan
2. Pengalaman perusahaan itu
sendiri atau pesaing
Dijadikan
pedoman untuk kegiatan selanjutnya
3. Manajemen usaha
Menyangkut
segala usaha yg ada di perusahaan (manajemen bahan material, sdm, maupun
mengelola dana perusahaan).
4. Kesempatan yg ada
Akan
menghasilkan segmen pasar yg dikuasai, yg akan dilayani dan yg menghasilkan
keuntungan optimum.
Kesimpulan:
Ø Pembelanjaan
perusahaan atau Manajemen Keuangan, definisinya adalah langkah-langkah untuk
mendapatkan dana yg dibutuhkan dan mencapai tujuan.
Ø Kegiatan
manajemen keuangan:
· Manajemen sumber dana
· Manajemen penggunaan dana
· Pengawasan penggunaan dana
D.KEGIATAN PERSONALIA
PERSONALIA
Organisasi merupakan wahana untuk
mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian
tujuan ini dapat dilaksanakan
dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian
fungsi adalah tugas-tugas yang
dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas
yang lain.
Sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi
tersebut , diperlukan personalia-personalia yang
diberi wewenang, tanggung jawab
dan pertanggungjawaban.
Jenis-jenis Personalia
:
1). Tenaga Eksekutif
adalah yang mempunyai dua tugas
pokok ialah mengambil berbagai keputusan
dan melaksanakan fungsi organik
manajemen : merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan , mengkoordinir dan
mengawasi.
2). Tenaga Operatif
adalah merupakan tenaga terampil,
yang menguasai bidang pekerjaannya,
sehingga setiap tugas yang
dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan
baik.
Tenaga operatif ditinjau dari
kemampuan melaksanakannya di bagi menjadi 3
golongan :
a. Tenaga terampil (skilled
labor)
b. Tenaga setengah terampil (semi
killed labor)
c. Tenaga tidak terampil
(unskilled labor)
Sumber tenaga
kerja :
1). Dari dalam perusahaan
2). Teman-teman para karyawan
3). Lembaga penempatan tenaga
kerja
4). Lembaga Pendidikan
5). Masyarakat Umum
Seleksi Tenaga
Kerja :
1). Penentuan Jenis (Kualitas)
Tenaga Kerja
Penentuan prasyarat yang harus
dipenuhi a.l. :
a. Batas minimum-maksimum usia
b. Pendidikan minimal yang
dimiliki
c. Pengalaman kerja yang telah
diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimiliki
e. Keterampilan lain yang
dimiliki
f. Pengetahuan-pengetahuan
lainnya
Pengantar Bisnis
V-2
g. dsb.
2). Penentuan Jumlah Tenaga
Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja,
meliputi dua hal pokok yakni :
a. Analisa beban kerja
b. Analisa tenaga kerja untuk
menghitung jumlah tenaga kerja yang
sesungguhnya dapat tersedia pada
satu periode tertentu.
3). Proses Seleksi
Mengadakan seleksi pada umumnya,
tahap-tahapnya sbb :
a. Pengisian formulir atau
pernyotiran lamaran-lamaran yang masuk
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test
Psycho-test meliputi 5 hal yaitu
:
(1) aptitude test - menguji sikap
seseorang
(2) achievement test - menguji
bakat seseorang
(3) interest tesdt - menguji
minat seseorang
(4) personality test - menguji
kepribadian seseorang
(5) IQ test (intelegensia quotient)
- menguji kecakapan seseorang
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian referensi
f. Pengujian kesehatan
g. Masa orientasi
Pengembangan
Karyawan
Pada dasarnya, terdapat 2 metode
pengembangan karyawan :
1). Dilaksanakan di dalam dan
oleh perusahaan sendiri
2) Dilaksanakan di luar
perusahaan dan oleh lembaga lain.
Kompensasi
adalah imbalan jasa yang
diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh
perusahaan kepada para karyawan
atas konstribusi tenaganya yang telah diberikan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat upah :
1). Pasar tenaga kerja
2). Tingkat upah yang berlaku di
daerah yang bersangkutan
3). Tingkat keahlian yang
diperlukan
4). Situasi laba perusahaan
5). Peraturan pemerintah
Metode
Pengupahan
1). Sistem Upah Waktu
adalah menetapkan upah
berdasarkan tanggung jawab yang dipikulnya kepada
karyawan .
Pengantar Bisnis
V-3
2). Sistem Upah Prestasi,
Potongan
adalah sistem upah berdasarkan
atas prestasi pekerja atau per unit produk yang
diselesaikan.
3). Upah Borongan
adalah sistem upah berdasarkan
penetapan pekerkjkaan tertentu yang harus
diselesaikan dalan jangka eaktu
tertentu.
Bila buruh lambat menyelesaikan
pekerjaan dari waktu yang telah ditetapkan,
upah yang dibayarkan tetap sesuai
dengan aturan.
4). Sistem Upah Premi
Premi adalah hadiah/bonus yang
diberikan kepada karyawan karena berkat
pekerjaan yang ia lakukan telah
memberikan suatu keuntunga kepada perusahaan.
Hubungan
Perburuhan
adalah hubungan antara karyawan
dan manajemen.
Perjanjian Kerja
Bersama (PKB)
adalah perjanjian kerja bersama
antara buruh dengan manajemen perusahaan yang
meliputi hak-haka dan kewajiban
buruh maupun pengusaha.
Hak-Hak Buruh
Materi-materi buruh yang dapat
ducantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama a.l.:
1). Besarnya gaji/upah minimal
yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2). Tunjangan-tunjangan yang
harus diterima
3). Hak untuk mendapatkan
santunana kecelakaan di tempat kerja
4). Hak untuk mendapatkan promosi
dengan sistem penilaian yang adil
5). Hak untuk meningkatkan
ketrampilan dan pengetahuan melalui program training
yang diberikan oleh perusahaan.
6). Mendapatkan pesangon bila ia
dipecat atau dikeluarkan atas kemauan sendiri
7). Besarnya pesangon.
Kewajiban Buruh
Buruh dituntut oleh pihak
pengusaha untuk melaksanakan kewajibannya a.l.:
1). Datang bekerja tepat pada
waktunya
2). Menjaga ketertiban dan
suasana kerja serasi
3). Berusaha meningkatkan
produktivitas
4). Mengikuti peraturan yang
ditetapkan oleh perusahaan, mematuhi tata waktu kerja
5). Berusaha untuk selalu dapat
melakukan pengehmatan untuk menekan biaya
produksi
6). Menyumbangkan gagasan-gagasan
yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya
usaha dan penekanan biaya
produksi
7). Bekerja sesuai yang
digambarkan dalam deskripsi jabatan.
Pengantar Bisnis
V-4
Hak Pengusaha
hak-hak pengusaha yang dapat
dimasukkan sebagai materi pembuatan PKB a.l.:
1). Hak untuk mengevaluasi kerja
karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
2). Hak menentukan/memilih
/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan
3). Hak untuk menegur/mengerahkan
, bila terdapat karyawan yang dipandang
bertindak menyimpang sehingga
merugikan perusahaan.
4). Hak memberi promosi dan
devisi kepada karyawan
5). Hak untuk memecat , sesuai
dengam prosedur yang berlaku.
Kewajiban
Pengusaha
Sedangkan kewajiban pengusaha
a.l.:
1). Memberikan semua hak karyawan
yang telah disepakati bersama, gaji, promosi,
santunan, jaminan-jaminan,dsb.
2). Memperlakukan semua karyawan
secara adil
3). Memberikan
fasilitas-fasilitas kepada karyawan , tempat ivbadah, sekolah,
rekreasi, dsb.
Macam-Macam
Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat 3 macam
perjanjian kerja bersama yaitu ;
1). Closed shop agreement
Perjanjian kerja yang hanya
berlaku bagi pekerja /buruh , yang telah tergabung
menjadi anggota serikat
(persatuan). Jadi pengusaha hanya boleh memperkerjakan
para anggota serikat buruh saja.
2). Union shop
agreement
Persetujuan ini mengharuskan
kepeda para pekerja untuk menjadi anggota serikat
dalam periode waktu tertentu
sesudah mereka bekerja
3). Open shop
agreement
Persetujuan ini memberikan
kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau
tidak anggota serikat.
Konflik
Konflik dalam hubungan kerja
biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah
pihak antara buruh dan pengusaha
terganggu.
Terdapat 3 macam cara pemecahan
konflik dengan menggunakan perantara yakni :
1). Konsiliasi
Menunjukan suatu usaha untuk
mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh
dengan pengusaha, untuk membahas
dan menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi.
Konsilator, sebagai pendamai,
tidak mempunyai wewenang apapun dalam
mencapai persetujuan tersebut.
2). Mediasi
Pihak ketiga bertindak sebagai
mediator hanya berwenang untuk memberikan
saran-saran kepada kedua belah
pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
3). Arbitrasi
Pengantar Bisnis
V-5
Keputusan-keputusan yang diambil
oleh arbitrator (pelerai) , bersifat mengikat
kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.
E.KEGIATAN ADMINISTRASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar