Minggu, 24 November 2013

FUNGSI PERUSAHAAN


FUNGSI PERUSAHAAN
A.KEGIATAN PEMASARAN

Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan. Menurut American Marketing Association 1960, Pemsaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Sedangkan Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: pemasaran adalah Suatu proses sosial, dimana individudan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatuproduk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen.
Target Pemasaran adalah kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang.
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

Pengantar Bisnis
V-1
V
5.1. PERSONALIA
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian
tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian
fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas
yang lain.
Sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut , diperlukan personalia-personalia yang
diberi wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban.
Jenis-jenis Personalia :
1). Tenaga Eksekutif
adalah yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan
dan melaksanakan fungsi organik manajemen : merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan , mengkoordinir dan mengawasi.
2). Tenaga Operatif
adalah merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya,
sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan
baik.
Tenaga operatif ditinjau dari kemampuan melaksanakannya di bagi menjadi 3
golongan :
a. Tenaga terampil (skilled labor)
b. Tenaga setengah terampil (semi killed labor)
c. Tenaga tidak terampil (unskilled labor)
Sumber tenaga kerja :
1). Dari dalam perusahaan
2). Teman-teman para karyawan
3). Lembaga penempatan tenaga kerja
4). Lembaga Pendidikan
5). Masyarakat Umum
Seleksi Tenaga Kerja :
1). Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
Penentuan prasyarat yang harus dipenuhi a.l. :
a. Batas minimum-maksimum usia
b. Pendidikan minimal yang dimiliki
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimiliki
e. Keterampilan lain yang dimiliki
f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya
Pengantar Bisnis
V-2
g. dsb.
2). Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja, meliputi dua hal pokok yakni :
a. Analisa beban kerja
b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang
sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3). Proses Seleksi
Mengadakan seleksi pada umumnya, tahap-tahapnya sbb :
a. Pengisian formulir atau pernyotiran lamaran-lamaran yang masuk
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test
Psycho-test meliputi 5 hal yaitu :
(1) aptitude test - menguji sikap seseorang
(2) achievement test - menguji bakat seseorang
(3) interest tesdt - menguji minat seseorang
(4) personality test - menguji kepribadian seseorang
(5) IQ test (intelegensia quotient) - menguji kecakapan seseorang
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian referensi
f. Pengujian kesehatan
g. Masa orientasi
Pengembangan Karyawan
Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan :
1). Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri
2) Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain.
Kompensasi
adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh
perusahaan kepada para karyawan atas konstribusi tenaganya yang telah diberikan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah :
1). Pasar tenaga kerja
2). Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
3). Tingkat keahlian yang diperlukan
4). Situasi laba perusahaan
5). Peraturan pemerintah
Metode Pengupahan
1). Sistem Upah Waktu
adalah menetapkan upah berdasarkan tanggung jawab yang dipikulnya kepada
karyawan .
Pengantar Bisnis
V-3
2). Sistem Upah Prestasi, Potongan
adalah sistem upah berdasarkan atas prestasi pekerja atau per unit produk yang
diselesaikan.
3). Upah Borongan
adalah sistem upah berdasarkan penetapan pekerkjkaan tertentu yang harus
diselesaikan dalan jangka eaktu tertentu.
Bila buruh lambat menyelesaikan pekerjaan dari waktu yang telah ditetapkan,
upah yang dibayarkan tetap sesuai dengan aturan.
4). Sistem Upah Premi
Premi adalah hadiah/bonus yang diberikan kepada karyawan karena berkat
pekerjaan yang ia lakukan telah memberikan suatu keuntunga kepada perusahaan.
Hubungan Perburuhan
adalah hubungan antara karyawan dan manajemen.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
adalah perjanjian kerja bersama antara buruh dengan manajemen perusahaan yang
meliputi hak-haka dan kewajiban buruh maupun pengusaha.
Hak-Hak Buruh
Materi-materi buruh yang dapat ducantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama a.l.:
1). Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2). Tunjangan-tunjangan yang harus diterima
3). Hak untuk mendapatkan santunana kecelakaan di tempat kerja
4). Hak untuk mendapatkan promosi dengan sistem penilaian yang adil
5). Hak untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan melalui program training
yang diberikan oleh perusahaan.
6). Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau dikeluarkan atas kemauan sendiri
7). Besarnya pesangon.
Kewajiban Buruh
Buruh dituntut oleh pihak pengusaha untuk melaksanakan kewajibannya a.l.:
1). Datang bekerja tepat pada waktunya
2). Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
3). Berusaha meningkatkan produktivitas
4). Mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, mematuhi tata waktu kerja
5). Berusaha untuk selalu dapat melakukan pengehmatan untuk menekan biaya
produksi
6). Menyumbangkan gagasan-gagasan yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya
usaha dan penekanan biaya produksi
7). Bekerja sesuai yang digambarkan dalam deskripsi jabatan.
Pengantar Bisnis
V-4
Hak Pengusaha
hak-hak pengusaha yang dapat dimasukkan sebagai materi pembuatan PKB a.l.:
1). Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
2). Hak menentukan/memilih /seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan
3). Hak untuk menegur/mengerahkan , bila terdapat karyawan yang dipandang
bertindak menyimpang sehingga merugikan perusahaan.
4). Hak memberi promosi dan devisi kepada karyawan
5). Hak untuk memecat , sesuai dengam prosedur yang berlaku.
Kewajiban Pengusaha
Sedangkan kewajiban pengusaha a.l.:
1). Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama, gaji, promosi,
santunan, jaminan-jaminan,dsb.
2). Memperlakukan semua karyawan secara adil
3). Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan , tempat ivbadah, sekolah,
rekreasi, dsb.
Macam-Macam Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu ;
1). Closed shop agreement
Perjanjian kerja yang hanya berlaku bagi pekerja /buruh , yang telah tergabung
menjadi anggota serikat (persatuan). Jadi pengusaha hanya boleh memperkerjakan
para anggota serikat buruh saja.
2). Union shop agreement
Persetujuan ini mengharuskan kepeda para pekerja untuk menjadi anggota serikat
dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja
3). Open shop agreement
Persetujuan ini memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau
tidak anggota serikat.
Konflik
Konflik dalam hubungan kerja biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah
pihak antara buruh dan pengusaha terganggu.
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara yakni :
1). Konsiliasi
Menunjukan suatu usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh
dengan pengusaha, untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi.
Konsilator, sebagai pendamai, tidak mempunyai wewenang apapun dalam
mencapai persetujuan tersebut.
2). Mediasi
Pihak ketiga bertindak sebagai mediator hanya berwenang untuk memberikan
saran-saran kepada kedua belah pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
3). Arbitrasi
Pengantar Bisnis
V-5
Keputusan-keputusan yang diambil oleh arbitrator (pelerai) , bersifat mengikat
kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.



B.KEGIATAN PRODUKSI
PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI
      I.         
                     1.        Pengertian Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
      I.         
                     1.        Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
1.      
1.     Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
1.      
1.     Proses produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
1.      
1.     Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
Persediaan Bahan Baku
1.     Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.
Pengendalian persedian merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar. Menurut Handoko (2000), bila perusahaan menamankan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity Cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan bahan.
Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.
Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko, 2002) :
      I.         
                     1.         
                                     1.         
                                                     1.         
                                                                     1.        Fungsi Decoupling
Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan secara internal dan ekstrenal sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan langanan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari langganan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuation Stock.
      I.         
                     1.         
                                     1.         
                                                     1.         
                                                                     1.        Fungsi Economis Lot Sizing
Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-biaya per unit saat produksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya. Persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko kerusakan).
      I.         
                     1.         
                                     1.         
                                                     1.         
                                                                     1.        Fungsi Antisipasi
Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang. Persediaan ini penting agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.
Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):
1.      
1.     Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
2.     Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi produk.
3.     Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
4.     Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
5.     Persedian barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
1.     Peranan Persediaan
Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk:
1.      
1.     Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2.     Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
3.     Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
4.     Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
5.     Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
6.     Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.
Persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan (Assauri, 1999).
1.     Arti Penting Persediaan Produk Jadi
Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan (Kusuma, 1999).
Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999).
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1.      
1.      
1.      
§   
1.      
                                                                                      i.         
1.     Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.     Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.     Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
1.     Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production Quantity (EPQ)
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
      I.         
                     1.         
                                     1.         
                                                     1.         
                                                                     1.        Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
                                                                     2.        Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1.     Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2.     Biaya modal (opportunity cost of capital)
3.     Biaya keusangan
4.     Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.     Biaya asuransi persediaan
6.     Biaya pajak persediaan
7.     Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.     Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.

C.KEGIATAN PEMBELANJAAN

I.
                    Pengertian
Pembelanjaan dalam artian luas (business finances) atau menajemen keuangan (Financial management), sedangkan dalam artian sempit adalah aktivitas yg hanya bersangkutan dengan usaha dan tujuannya mendapatkan dana saja atau sering dinamakan pembelanjaan pasif atau pendanaan (Financing).

Menurut Bambang Riyanto definisi manajemen keuangan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana mendapatkan dana, menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan yg akan didistribusikan.
Menurut J. L. Massie definisi manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.
Tujuan dari pembelanjaan perusahaan yaitu:
-          Mendapatkan dan menaikkan tambahan dana perusahaan
-          Menggunakan dana secara efisien
-          Mendistribusikan laba perusahaan kepada yg berhak

II.                  Penggunaan Dana
Sebagai manajer keuangan harus berusaha untuk menggunakan secara efisien demi tercapainya tujuan perusahaan.
Penggunaan dana dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1.      Dana jangka pendek, bersifat sementara seperti kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan.
2.      Dana jangka panjang, bersifat permanen seperti pemberian pinjaman dan investasi aktiva tetap (termasuk tanah, bangunan dan peralatan) dan penilaiannya.

Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari sejumlah modal yg digunakan. Semakin tinggi rentabilitas maka kemampuan perusahaan tinggi, berarti rentabilitas yg tinggi mencerminkan efisien perusahaan yg dicapai baik.

Faktor terjadinya penurunan/peningkatan rentabilitas ekonomis perusahaan adalah
1.      Usaha yg dipilih
Akan mempengaruhi keuntungan
2.      Pengalaman perusahaan itu sendiri atau pesaing
Dijadikan pedoman untuk kegiatan selanjutnya
3.      Manajemen usaha
Menyangkut segala usaha yg ada di perusahaan (manajemen bahan material, sdm, maupun mengelola dana perusahaan).
4.      Kesempatan yg ada
Akan menghasilkan segmen pasar yg dikuasai, yg akan dilayani dan yg menghasilkan keuntungan optimum.

Kesimpulan:
Ø  Pembelanjaan perusahaan atau Manajemen Keuangan, definisinya adalah langkah-langkah untuk mendapatkan dana yg dibutuhkan dan mencapai tujuan.
Ø  Kegiatan manajemen keuangan:
·         Manajemen sumber dana
·         Manajemen penggunaan dana
·         Pengawasan penggunaan dana

D.KEGIATAN PERSONALIA
PERSONALIA
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian
tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian
fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas
yang lain.
Sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut , diperlukan personalia-personalia yang
diberi wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban.
Jenis-jenis Personalia :
1). Tenaga Eksekutif
adalah yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan
dan melaksanakan fungsi organik manajemen : merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan , mengkoordinir dan mengawasi.
2). Tenaga Operatif
adalah merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya,
sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan
baik.
Tenaga operatif ditinjau dari kemampuan melaksanakannya di bagi menjadi 3
golongan :
a. Tenaga terampil (skilled labor)
b. Tenaga setengah terampil (semi killed labor)
c. Tenaga tidak terampil (unskilled labor)
Sumber tenaga kerja :
1). Dari dalam perusahaan
2). Teman-teman para karyawan
3). Lembaga penempatan tenaga kerja
4). Lembaga Pendidikan
5). Masyarakat Umum
Seleksi Tenaga Kerja :
1). Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
Penentuan prasyarat yang harus dipenuhi a.l. :
a. Batas minimum-maksimum usia
b. Pendidikan minimal yang dimiliki
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimiliki
e. Keterampilan lain yang dimiliki
f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya
Pengantar Bisnis
V-2
g. dsb.
2). Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja, meliputi dua hal pokok yakni :
a. Analisa beban kerja
b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang
sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3). Proses Seleksi
Mengadakan seleksi pada umumnya, tahap-tahapnya sbb :
a. Pengisian formulir atau pernyotiran lamaran-lamaran yang masuk
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test
Psycho-test meliputi 5 hal yaitu :
(1) aptitude test - menguji sikap seseorang
(2) achievement test - menguji bakat seseorang
(3) interest tesdt - menguji minat seseorang
(4) personality test - menguji kepribadian seseorang
(5) IQ test (intelegensia quotient) - menguji kecakapan seseorang
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian referensi
f. Pengujian kesehatan
g. Masa orientasi
Pengembangan Karyawan
Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan :
1). Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri
2) Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain.
Kompensasi
adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh
perusahaan kepada para karyawan atas konstribusi tenaganya yang telah diberikan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah :
1). Pasar tenaga kerja
2). Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
3). Tingkat keahlian yang diperlukan
4). Situasi laba perusahaan
5). Peraturan pemerintah
Metode Pengupahan
1). Sistem Upah Waktu
adalah menetapkan upah berdasarkan tanggung jawab yang dipikulnya kepada
karyawan .
Pengantar Bisnis
V-3
2). Sistem Upah Prestasi, Potongan
adalah sistem upah berdasarkan atas prestasi pekerja atau per unit produk yang
diselesaikan.
3). Upah Borongan
adalah sistem upah berdasarkan penetapan pekerkjkaan tertentu yang harus
diselesaikan dalan jangka eaktu tertentu.
Bila buruh lambat menyelesaikan pekerjaan dari waktu yang telah ditetapkan,
upah yang dibayarkan tetap sesuai dengan aturan.
4). Sistem Upah Premi
Premi adalah hadiah/bonus yang diberikan kepada karyawan karena berkat
pekerjaan yang ia lakukan telah memberikan suatu keuntunga kepada perusahaan.
Hubungan Perburuhan
adalah hubungan antara karyawan dan manajemen.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
adalah perjanjian kerja bersama antara buruh dengan manajemen perusahaan yang
meliputi hak-haka dan kewajiban buruh maupun pengusaha.
Hak-Hak Buruh
Materi-materi buruh yang dapat ducantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama a.l.:
1). Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2). Tunjangan-tunjangan yang harus diterima
3). Hak untuk mendapatkan santunana kecelakaan di tempat kerja
4). Hak untuk mendapatkan promosi dengan sistem penilaian yang adil
5). Hak untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan melalui program training
yang diberikan oleh perusahaan.
6). Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau dikeluarkan atas kemauan sendiri
7). Besarnya pesangon.
Kewajiban Buruh
Buruh dituntut oleh pihak pengusaha untuk melaksanakan kewajibannya a.l.:
1). Datang bekerja tepat pada waktunya
2). Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
3). Berusaha meningkatkan produktivitas
4). Mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, mematuhi tata waktu kerja
5). Berusaha untuk selalu dapat melakukan pengehmatan untuk menekan biaya
produksi
6). Menyumbangkan gagasan-gagasan yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya
usaha dan penekanan biaya produksi
7). Bekerja sesuai yang digambarkan dalam deskripsi jabatan.
Pengantar Bisnis
V-4
Hak Pengusaha
hak-hak pengusaha yang dapat dimasukkan sebagai materi pembuatan PKB a.l.:
1). Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
2). Hak menentukan/memilih /seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan
3). Hak untuk menegur/mengerahkan , bila terdapat karyawan yang dipandang
bertindak menyimpang sehingga merugikan perusahaan.
4). Hak memberi promosi dan devisi kepada karyawan
5). Hak untuk memecat , sesuai dengam prosedur yang berlaku.
Kewajiban Pengusaha
Sedangkan kewajiban pengusaha a.l.:
1). Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama, gaji, promosi,
santunan, jaminan-jaminan,dsb.
2). Memperlakukan semua karyawan secara adil
3). Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan , tempat ivbadah, sekolah,
rekreasi, dsb.
Macam-Macam Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu ;
1). Closed shop agreement
Perjanjian kerja yang hanya berlaku bagi pekerja /buruh , yang telah tergabung
menjadi anggota serikat (persatuan). Jadi pengusaha hanya boleh memperkerjakan
para anggota serikat buruh saja.
2). Union shop agreement
Persetujuan ini mengharuskan kepeda para pekerja untuk menjadi anggota serikat
dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja
3). Open shop agreement
Persetujuan ini memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau
tidak anggota serikat.
Konflik
Konflik dalam hubungan kerja biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah
pihak antara buruh dan pengusaha terganggu.
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara yakni :
1). Konsiliasi
Menunjukan suatu usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh
dengan pengusaha, untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi.
Konsilator, sebagai pendamai, tidak mempunyai wewenang apapun dalam
mencapai persetujuan tersebut.
2). Mediasi
Pihak ketiga bertindak sebagai mediator hanya berwenang untuk memberikan
saran-saran kepada kedua belah pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
3). Arbitrasi
Pengantar Bisnis
V-5
Keputusan-keputusan yang diambil oleh arbitrator (pelerai) , bersifat mengikat
kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.

E.KEGIATAN ADMINISTRASI