KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang
telah menciptakan makhluk yang luar biasa yaitu manusia yang telah memberi
ridho kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah kami ini.
Shalawat dan salam tetap tercurahkan
kepada junjung nabi Muhammad SAW yang nanti pada hari kiamat akan dinanti-nantikan syafa’atnya. Selanjutnya kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga menyelesaikan makalah kami
ini, untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam dari Bapak Drs. Habli
Zainal dengan judul “Sejarah Dakwah Pada Masa Rasulullah”.
Didalam pembuatan makalah ini banyak
sekali kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sehingga dimasa yang akan datang kami bisa menyempurnakan
makalah yang kami buat.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Kuala
Tungkal, Juli 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................ 1
B. Batasan
Masalah.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Dakwah Nabi Di Mekah............................................................. 2
B.
Faktor Yang Mendorong Quraisy Menentang Dakwah Islam.... 3
C.
Dakwah Nabi Di Madinah.......................................................... 5
D.
Piagam Madinah.......................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam makalah ini saya akan memaparkan kepada
teman-teman sekalian tentang “Dakwah
Islam Pada Masa Rasulullah”. Dalam makalah ini saya tidak lagi menjelaskan
apa yang dimaksud dengan sejarah, ataupun apa yang dimaksud dengan dakwah itu
sendiri. Melainkan menuju ke titik pont penting dari bahasan judul besar kami
di atas.
Sehingga dalam makalah ini kita akan mengetahui
bagaimana sejarah perkembangan atau sejarah mengenai dakwah Islam itu dimulai
semenjak kapan? Dan bagaimana pengklasifikasiannya?.
Penting kiranya teman-teman berkenan untuk memberikan
saran dan kritikan yang membangun guna sempurnanya makalah kami ini. semoga
bermanfaat amin.
B.
Batasan
Masalah
Dalam
tulisan singkat ini akan sedikit membahas tentang “Serjah
Dakwah Pada Masa Rasulullah”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dakwah Nabi Di Mekah
Dalam proses penantian Jibril, turun wahyu yang membawa
perintah kepada Rasulullah. Wahyu itu itu berbunyi sebagai berikut :
“Hai orang yang brselimut bangun, dan berilah
peringatan. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu,
tinggalkan perbuatan dosa dan janganlah engkau memberi ( dengan maksud )
memperoleh ( balasan ) yang lebih banyak dan untuk ( untuk memenuhi perintah )
Tuhanmu bersabarlah.” ( QS.
Al-Muddatsir: 1-7 ).
Dengan turunnya perintah itu mulailah Rasulullah
berdakwah. Pertama-tama, beliau melakukannya secara diam-diam di lingkungannya
sendiri, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib. Mereka di seru
kepada pokok-pokok agama islam yang disebut dalam ayat-ayat diatas yaitu,
bertauhid kepada allah dan meninggalkan ilah dan berhala-berhala yang
mereka sembah.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara
sepupunya Ali bin Abi Thalib yang beru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar
sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi
anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya Aminah masih hidup.
Banyak orang-orang yang menerima seruan Nabi melalui perantara Abu Bakar.
Mereka dikenal dengan sebutan Assabiqunal Awwalun . Mereka ialah Usman
bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa'ad ibnu Abu Waqqas, Abdurrahman ibnu Auf,
Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah ibnul Jarrah, dan Arqam ibnu Abu Arqam.
Rumah Arqam pada saat itu dijadikan tempat pertemuan untuk menyampaikan dakwah
islam.
Tidak
berapa lama turunlah ayat kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya :
“Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrik. Sesungguhnya kami memelihara
kamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olokan kamu.”
Sesudah
ayat ini, mulailah Rasulullah SAW menyeru segenap lapisan manusia kepada agama
Islam menyeru segenap lapisan manusia secara terang-terangan baik golongan
bangsawan maupun hamba sahaya, begitupun anggota kerabat mereka sendiri atau
orang-orang yang jauh. Mula-mulanya beliau menyeru penduduk mekkah lalu
kemudiah penduduk negeri yang lain. Disamping itu beliau juga orang-orang yang
berdatangan ke mekkah untuk melakukan ibadah haji. Dengan usahanya yang gigih.
Hasil yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut nabi yang tadinya hanya
12 an orang makin hari makin bertambah. Mereka terutama terdiri dari kaum
wanita, budak, pekerja dan orang-orang yang tak punya.
B.
Faktor-faktor yang mendorong Quraisy menentang dakwah islam
Setelah
dakwah terang-terangan itu pemimpin quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah
Rasul. Semakin bertambanya jumlah pengikut Nabi, semakin keras tantangan yang
dilancarkan kaum Quraisy. Adapun faktor yang mendorong kaum Quraisy menentang
dakwah Islam adalah :
1. Persaingan merebut kekuasaan
Kaum Quraisy tidak
dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan, atau antara kenabian dan
kerajaan. Mereka mengira tunduk kepada agama Muhammad berarti tunduk kepada
kekuasaan Abdul Muthalib. Sedangkan suku-suku bangsa arab selalu bersaingan untuk
merebutkan kekuasaan dan pengaruh. Sebab itu bukanlah hal yang mudah bagi kaum
quraisy untuk menyerehkan kepemimpinan kepada Muhammad karena menurut mereka
berarti suku-suku bangsa arab akan kehilangan kekuasaan dalam masyarakat.
2. Penyamaan antara hak antara kasta
bangsawan dan kasta hamba sahaya
Bangasa arab hidup
dengan system kasta, tiap-tiap manusia digolongkan dalam kelompok kasta yang
tak boleh dilampauinya. Tapi seruan nabi Muhammad membrikan hak yang sama
kepada manusia, yang merupakan suatu dasar yang penting dalam agama islam,
agama islam memandang sama antara hamba sahaya dengan tuannya.
3. Takut dibangkitkan dari alam kubur
Agama islam
mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan dari dalam
kuburnya dan semua amal pernebuatan manusia akan di hisab , orang-orang
yang berbuat baik maka Allah akan membalasnya dengan surga akan tetapi orang
yang berbuat jahat akan dibalas dengan neraka. Kaum Quraisy tidak dapat
menerima agam islam yang mengajarkan manusia akan dibangkitkan kembali sesudah
mati.
4. Taklid kepada nenek moyang
Para kaum Quraisy
taklid secara membabi buta terhadap nenek moyangnya dan mengikuti
langkah-langkah mereka dalam prersoalan peribadatan dan tingkah laku adalah
suatu yang telah berurat dan berakar pada bangsa arab karena itu sangat
beratlah terasa bagi mereka meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti agama
baru yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Mereka berkata : “Apabila dikatakan
kepada mereka” Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti rasul.
“Mereka menjawab: cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami
mengerjakanya. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka
walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa dan tidak pula mendapat
petunjuk?
5. Memperniagakan patung
Salah satu dari
perusahaan orang arab dahulu adalah memahat patung yang menggambarkan Latta,
Uzza , Manna , dan Hubal patung-patung itu mereka jual kepada
Jamaah Haji, mereka membelinya supaya mendapat berkat atau untuk
kenang-kenangan. Tetapi agama Islam melarang menyembah memahat dan menjual
patung, karena itu saudagar-saudagar patung memandang agama Islam sebagai penghalang
rezeki mereka, oleh karena itu, mereka menentang agama islam.
C.
Dakwah Nabi Di Madinah
Setalah
tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi menjadi
pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam pun dimulai. Berbeda
dengan periode Mekkah, periode Madinah, Islam yang berkenaan dengan kehidupan
masyarakat banyak turun di Madinah Dalam rangka memperkokoh kaum muslimin, nabi
segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama ,
pembangunan Masjid, selain untuk tempat shalat, juga sebagai sarana penting
untuk mempersatukan kaum Muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Masjid pada
masa Nabi juga berfungsi sebagai pussat pemerintahan. Dasar kedua ,
Ukhuwah Islamiah , persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan
golongan Muhajirin dengan Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk
persaudaraan yang baru yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan
persaudaraan beersasarjan darah. Dasar ketiga , hubungan
persahabatan sengan pihak-pihak lain yang tidak beragama islam.
Meskipun
penduduk Madinah terdiri dari Islam, Yahudi, dan Musyrikin. Rasulullah
menetapkan keamanan kota Madinah adalah tanggung jawab semua golongan. Bila ada
musuh dari luar maka secara gotong-royong mengusirnya. Konsep tanggung jawab
ini menjadikan kota Madinah adalah tempat tinggal yang aman bagi umat Islam,
dan golongan lain. Secara garis besar kota Madinah yang ditetapkan Rasulullah
yaitu :
- Setiap golongan, kaum atau suku bertanggung jawab bagi harta rampasan atau uang tebusan bagi masing-masing anggotanya.
- Penduduk Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak kriminal, sekalipun untuk keluarga terdekatnya yang merugikan anggota masyarakat lain
- Orang Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agamanya sendiri dan mereka dengan kaum muslimin harus saling membantu.
- Kemenangan dakwah Rasulullah dan kaum Muslimin terhadap kaum Quraisy
- Tersebarnya agama Islam kepelosok penjuru dunia
D.
Piagam Madinah
Isi Piagam Madinah
antara lain :
- Kelompok masing-masing berhak menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberikan keamanan bagi orang yang patuh
- Kebebasan beragama terjamin untuk semua kelompok
- Menjadi suatu kewajiban bagu penduduk madinah muslim dan yahudi untuk salaing membantu dan menolong
- Saling mengadakan kerja sama dengan mempertahankan kota Madinah dari segala serangan
- Rasulullah menjadi pemimpin tertinggi di kota Madinah, segala perkara dan perselisihan besar diserahkan kepada beliau untuk memutuskannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secasra universal dakwah Islam telah dimulai sejak zaman Nabi Nuh
as. Kana tetapi jika Islam dalam maknanya yang spesifik, maka dakwah Islam
dimulai semenjak diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Sejarah dakwah dapat dibagi menjadi empat periode. Periode
pertama, tentang dakwah para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Periode
kedua, masa Nabi Muhammad dan Khulafa’ al-Rasyidun. Periode ketiga, masa
kekuasaan dinasti Umayyah, Abasiyyah, dan Usmani. Periode keempat, masa
modern.
Sejarah dakwah Nabi Muhammad dapat dibagi menjadi dua
fase, fase Mekkah dan fase Madinah. Fase Mekkah dimulai semenjak Rasulullah
menerima wahyu pertama di gua Hira, dan dimulai dari kalangan tertentu dari
keluarga, saudara, dan kerabat terdekat.
Sedangkan fase Madinah dimulai ketika Nabi Muhammad
menerima wahyu untuk berhijrah ke madinah pada saat orang-orang Quraisy
merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad dan para pengikutnya
DAFTAR PUSTAKA
terima kasih sudah meletakkan url blog saya http://ikhsanu.blogspot
BalasHapusterima kasih sangat bermanfaat tulisannya
BalasHapusfoolback
faruqsmkn5.blogspot.com
sama2.. add saya di facebook Hasbiah deng fujiech
BalasHapus